A.
Konsep Dasar Medis
1. Pengertian
a.
Mioma uteri adalah neoplasma jinak, yang berasal dari otot uterus yang
disebut juga leiomioma uteri atau uterine fibroid. Dikenal dua tempat asal
mioma uteri yaitu serviks uteri dan korpus uteri. Yang ada pada serviks
uteri hanya di temukan dalam 3 % sedangkan pada korpus uteri 97 % mioma uteri
banyak terdapat pada wanita usia reproduksi terutama pada usia 35 tahun keatas
dan belum pernah dilaporkan bahwa mioma uteri terjadi sebelum menarche (Sarwono, 2007 ).
b.
Myoma uteri adalah neoplasma jinak, berasal dari otot uterus. Dikenal
juga dengan nama : Fibromioma uteri, Leiomioma uteri, Uterine
fibroid. (Manuaba, 2005).
c.
Mioma uteri adalah suatu neoplasma jinak dari lapisan miometrium atau
otot rahim yang bersifat konsistensi padat dan kenyal serta berbatas tergas dan
mempunyai pseudokapsul (Sastro, 2006).
Berdasarkan
letaknya mioma uteri dibagi atas:
a.
Mioma sub mukosum
Berada di bawah endometrium dan menonjol ke dalam kavum
uteri. Mioma uteri dapat tumbuh bertangkai menjadi polip,
kemudian dilahirkan melalui serviks (mioma geburt)
b.
Mioma intiamural
Berada diantara serabut miometrium.
c.
Mioma subserosum
Apabila tumbuh keluar dinding uterus sehingga menonjol ke
permukaan uterus dan diliputi serosa. Mioma subserosum dapat tumbuh diantara
kedua lapisan ligamentum latum menjadi mioma intra ligamenter. Mioma subserosum
dapat pula tumbuh menempel pada jaringan lain setelah lepas dari uterus,
misalnya ke ligamentum atau omentum dan kemudian bebas disebut wondering /
parasitic fibroid. (Sarwono, 2005)
2. Anatomi
dan fisiologi
Uterus adalah organ yang
tebal, berotot, berbentuk buah pir, terletak di dalam pelvis, antara rektum di
belakang dan kandung kencing di depan. Ototnya disebut miometrium dan selaput
lendir yang melapisi sebelah dalamnya disebut endometrium. Letak uterus sedikit
anteflexi pada bagian lehernya dan anteversi (meliuk agak memutar ke depan)
dengan fundusnya terletak di atas kandung kencing. Panjang uterus adalah 5 sampai
8 cm dan beratnya 30 sampai 60 gram.
Uterus terbagi atas 3 bagian berikut:
a. Fundus,
bagian cembung di atas
muara tuba uterina
b. Badan
uterus, melebar dari fundus ke servix, sedangkan antara badan dan servix
terdapat istmus
c. Bagian
bawah yang sempit pada uterus disebut servix
Dinding rahim yang terdiri dari segi lapisan yaitu:
a. Lapisan serosa (lapisan
peritonium) di luar
b. Lapisan otot (lapisan
miometrium) di tengah
c. Lapisan mukosa (lapisan
endometrium) di dalam
Ligamentum teres uteri ada dua buah, di sebelah kiri dan
di sebelah kanan sebuah. Terdiri atas jaringan ikat dan otot, berisi pembuluh
darah dan ditutupi peritonum. Ligamen ini berjalan dari sudut atas uterus ke
depan dan ke samping, melalui anulus inguinalis profundus ke kanalis
inguinalis. Setiap ligamen panjangnya 10 sampai 12,5 cm
Fisiologi
Untuk menahan ovum yang telah dibuahi selama perkembangan. Sebutir ovum, sesudat keluar
dari ovarium, diantarkan melalui tuba uterina ke uterus. Endometrium disiapkan
untuk penerimaan ovum yang telah dibuahi itu dan ovum itu sekarang tertanam di
dalamnya. Sewaktu hamil, yang secara normal berlangsung selama kira-kira 40
minggu, uterus bertambah besar, dindingnya menjadi tipis tetapi lebih kuat dan
membesar sampai keluar pelvis masuk ke dalam rongga ebdomen pada masa
pertumbuhan fetus.
Pada waktu saatnya tiba dan mulas
tanda melahirkan mulai, uterus berkontraksi secara ritmis dan mendorong bayi
dan plasenta keluar kemudian kembali ke ukuran normalnya melalui proses yang
dikenal sebagai involusi.
(Achdiat, 2004)
3.
Etiologi
Penyebab mioma uteri yang pasti sampai saat ini masih
belum diketahui secara pasti. Beberapa peneliti menyatakan bahwa mioma uteri
tumbuh dari sel neoplastik tunggal (monoklonal) yang mengalami mutasi gen dari
sel-sel normal, sel-sel imatur miometrium atau dari sel embrional dinding
pembuluh darah uterus.
Sedangkan dugaan lain menyatakan bahwa estrogen mempunyai
peranan penting tetapi dengan teori ini sukar diterangkan mengapa pada
seseorang wanita estrogen dapat menyebabkan mioma, sedangkan pada wanita yang
lain tidak. Juga pada beberapa wanita dengan mioma uteri dapat terjadi ovulasi,
yang menghasilkan progesteron yang sifatnya anti – estrogen.
Untuk mencegah timbulnya myoma pada organ reproduksi
sebaiknya dihindari makanan yang diawetkan, makanan setengah matang, KB suntik
dan pil KB, serta melakukan cek kesehatan secara teratur dan berkala.
Pada myoma uteri terjadi
perubahan sekunder. Perubahan sekunder pada myoma uteri yang terjadi sebagian
besar bersifat degenerasi. Hal ini dikarenakan berkurangnya pemberian darah
pada sarang myoma. Perubahan sekunder yaitu:
a.
Atrofi
Sesudah menopause ataupun sesudah kehamilan myoma uteri
menjadi kecil.
b.
Degenerasi hialin
Perubahan ini sering terjadi terutama pada penderita
berusia lanjut, tumor kehilangan struktur aslinya menjadi homogen. Dapat
meliputi sebagian besar atau hanya sebagian kecil.
c.
Degenerasi kistik
Dapat meliputi daerah kecil maupun luas, dimana sebagian
dari myoma menjadi cair, sehingga terbentuk ruangan-ruangan yang tidak teratur
berisi seperti agar-agar, dapat juga terjadi pembengkakan yang luas dan
bendungan limfe sehingga menyerupai limfangioma. Dengan konsistensi yang lunak
tumor ini sukar dibedakan dari kista ovarium atau suatu kehamilan.
d.
Degenerasi membatu
(calcireous degeneration)
Ini terjadi pada wanita berusia lanjut, karena adanya
gangguan dalam sirkulasi.Dengan adanya pengendapan garam kapur pada sarang myoma maka myoma menjadi
keras dan memberikan bayangan pada foto rontgen.
e.
Degenerasi merah
(carneous degeneration)
Perubahan ini biasanya terjadi pada kehamilan dan nifas.
Diperkirakan karena suatu nekrosis subakut sebagai gangguan vaskularisasi.
Degenerasi merah tampak khas apabila terjadi pada kehamilan muda diserai
emesis, haus, sedikit demam, kesakitan, tumor pada uterus membesar dan nyeri
pada perabaan.
f.
Degenerasi lemak
Jarang terjadi merupakan kelanjutan degenerasi hialin.
(Sarwono, 2005)
5. Patofisiologi
Jika
tumor dipotong, akan menonjol diatas miometrium sekitarnya karena kapsulnya
berkontraksi. Warnanya abu keputihan, tersusun atas berkas- berkas otot jalin-
menjalin dan melingkar- lingkar didalam matriks jaringan ikat. Pada bagian
perifer serabut otot tersusun atas lapisan konsentrik dan serabut otot tersusun
atas lapisan konsentrik serta serabut otot normal yang mengelilingi tumor
berorientasi sama. Antara tumor dan miometrium normal, terdapat lapisan
jaringan areolar tipis yang membentuk pseudokapsul, tempat masuknya pembuluh
darah kedalam mioma.
Pada
pemeriksaan mikroskopis, kelompok – kelompok sel otot berbentuk kumparan dengan
inti panjang dipisahkan menjadi berkas – berkas oleh jaringan ikat. Karena
seluruh suplai darah mioma berasal dari beberapa pembuluh darah yang masuk ke
pseudokapsul, berarti pertumbuhan tumor tersebut selalu melampaui suplai
darahnya. Ini menyebabkan degenerasi, terutama pada bagian tengah mioma. Mula –
mula terjadi degenerasi hyalin, mungkin menjadi degenerasi kistik, atau
kialsifikasi dapat terjadi kapanpun oleh ahli ginekologi pada abad ke –19
disebut sebagai “batu rahim”. Pada kehamilan, dapat terjadi komplikasi. dengan
dikuti ekstravasasi darah diseluruh tumor yang memberikan gambaran seperti daging
sapi mentah. Kurang dari 0,1% terjadi perubahan tumor menjadi sarkoma.
(Mitayani, S. 2009)
6. Manifestasi klinik
Hampir separuh dari kasus mioma uteri ditemukan secara kebetulan pada
pemeriksaan pelvik rutin. Pada penderita memang tidak mempunyai keluhan apa-apa
dan tidak sadar bahwa mereka sedang mengandung satu tumor dalam uterus.
Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya gejala klinik meliputi :
a.
Besarnya mioma uteri.
b.
Lokalisasi mioma uteri.
c.
Perubahan-perubahan pada mioma uteri.
Gejala klinik terjadi hanya pada sekitar 35 % – 50% dari pasien yang
terkena. Adapun gejala klinik yang dapat timbul pada mioma uteri:
a.
Perdarahan abnormal, merupakan gejala klinik yang sering ditemukan
(30%). Bentuk perdarahan yang ditemukan berupa: menoragi, metroragi, dan hipermenorrhea.
Perdarahan dapat menyebabkan anemia defisiensi Fe. Perdarahan abnormal ini
dapat dijelaskan oleh karena bertambahnya area permukaaan dari endometrium yang
menyebabkan gangguan kontraksi otot rahim, distorsi dan kongesti dari pembuluh
darah di sekitarnya dan ulserasi dari lapisan endometrium.
b.
Penekanan rahim yang membesar :
1)
Terasa berat di abdomen bagian bawah.
2)
Gejala traktus urinarius: urine frequency, retensi urine, obstruksi
ureter dan hidronefrosis.
3)
Gejala intestinal: konstipasi dan obstruksi intestinal.
4)
Terasa nyeri karena tertekannya saraf.
c.
Nyeri, dapat disebabkan oleh :
1)
Penekanan saraf.
2)
Torsi bertangkai.
3)
Submukosa mioma terlahir.
4)
Infeksi pada mioma.
(Wiknjosastro, H. 2010)
7. Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan Darah Lengkap : Hb: turun, Albumin
: turun, Lekosit : turun / meningkat, Eritrosit : turun
b. USG : terlihat massa pada daerah uterus.
c. Vaginal Toucher :
didapatkan perdarahan pervaginam, teraba massa, konsistensi dan ukurannya.
d. Sitologi : menentukan
tingkat keganasan dari sel-sel neoplasma tersebut.,
e. Rontgen : untuk mengetahui kelainan yang
mungkin ada yang dapat menghambat tindakan operasi.
f. ECG : Mendeteksi kelainan yang mungkin
terjadi, yang dapat mempengaruhi tindakan operasi. (Mitayani, S. 2009)
8. Penatalaksanaan Medis
Indikasi
mioma uteri yang diangkat adalah mioma uteri subserosum bertangkai. Pada mioma
uteri yang masih kecil khususnya pada penderita yang mendekati masa menopause
tidak diperlukan pengobatan, cukup dilakukan pemeriksaan pelvic secara rutin
tiap tiga bulan atau enam bulan.
Adapun
cara penanganan pada myoma uteri yang perlu diangkat adalah dengan pengobatan
operatif diantaranya yaitu dengan histerektomi dan umumnya dilakukan
histerektomi total abdominal. Tindakan histerektomi total tersebut dikenal
dengan nama Total Abdominal Histerektomy and Bilateral Salphingo Oophorectomy
(TAH-BSO).
TAH–BSO adalah suatu tindakan
pembedahan untuk mengangkat uterus, serviks, kedua tuba falofii dan ovarium
dengan melakukan insisi pada dinding, perut pada malignan neoplasmatic desease,
leymyoma dan chronic endrometriosis. (Mitayani, S. 2009)
B. Konsep Asuhan Keperawatan
1.
Pengkajian
Pengkajian
merupakan dasar utama dari proses keperawatan, pengumpulan data yang akurat dan
sistemis akan membantu pemantauan status kesehatan dan pola pertahanan pasien,
mengidentifikasi kekuatan pasien serta merumuskan diagnosa keperawatan.
(Doengoes,2001)
a.
Integritas Ego
Labilitas emosional dari gembira sampai ketakutan, marah atau menarik
diri.
b.
Eliminasi
Kateter urinarius terpasang, urine jernih,
bising usus tidak ada, samar atau jelas.
c.
Makanan/Cairan
Abdomen lunak dan tidak ada distensi pada awal.
d.
Neurosensori
Kerusakan gerakan dan sensasi dibawah tingkat
anastesi spinal epidural.
e.
Nyeri/Ketidaknyamanan
Ketidaknyamanan dari berbagai
sumber, misalnya: trauma bedah/insisi, nyeri penyerta, distensi kandung
kemih/abdomen, efek-efek anastesi, mulut kering.
f.
Keamanan
Balutan abdomen terdapat sedikit noda atau
kering dan utuh, jalur parenteral bila digunakan paten dan insisi bebas
eritema, bengkak dan nyeri tekan.
Casino, Atlantic City - MapYRO
BalasHapusInformation, hours, 안산 출장안마 directions, and reviews of Casino, 광주 출장샵 Atlantic City, based on 14890 순천 출장마사지 reviews and 순천 출장안마 7845 visitors reviews. 안산 출장마사지 "Excellent place to stay". Rating: 4.4 · 2,630 votes